PEMBELAJARAN BAHASA DAERAH MONGONDOW SEBAGAI MUATAN LOKAL DI SD NEGERI 1 TUNGOI
Abstract
Sebagai usaha pelestarian bahasa daerah, pemerintah memprogramkan tentang pengajaran
bahasa-bahasa daerah di sekolah-sekolah, yang dewasa ini dikenal dengan istilah muatan lokal.
Muatan lokal merupakan salah satu dari banyak program pendidikan yang mana isi media
penyampaianya dikaitkan dengan lingkungan alam sekitar dan budaya serta kebutuhan
pembangunan daerah yang perlu diajarkan pada siswa. Tujuan penelitian ini Mendeskripsikan
pembelajaran bahasa daerah mongondow sebagai muatan lokal di SD Negeri 1 Tungoi. Metode
penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan, bahwa:
(1) Karakteristik pengajaran materi Muatan Lokal Bahasa Daerah di SD Negeri 1 Tungoi mengacu
pada materi yang disusun oleh kelompok kerja guru (KKG) dan kelompok kerja kepala Sekolah (KKSS)
Mulok bahasa Daerah. Materi tersebut disusun sesuai dengan kompetensi dasar dan standar
kompetensi pengajaran bahasa yang ditentukan dalam kurikulum. Materi pembelajaran mulok bahasa
daerah disusun oleh KKG dengan berpedoman pada standar kompetensi dan kompetensi dasar sesuai
kurikulum 2013. Standar tersebut berpedoman pada lima aspek yaitu membaca, mendengarkan,
berbicara, menulis dan apresiasi sastra. Karakteristik yang dimaksud adalah: (1) Karakteristik Fisik
Sekolah. (2) Karakteristik Materi Mulok Bahasa Daerah (3) Karakteristik Perencanaan Pembelajaran
Mulok Bahasa Daerah, (4) Karakteristik Koordinasi Pembelajaran Mulok Bahasa Daerah dan (5)
Karakteristik Pelaksanaan Pembelajaran Mulok Bahasa Daerah (6) Koordinasi pembelajaran muatan
lokal Bahasa Daerah (7) Pelaksanaan pembelajaran muatan lokal Bahasa Daerah.
Kata kunci: implementasi, morfologi,bahasa daerah. muatan lokal
Full Text:
PDFReferences
Adriani, N. 1932. Verzamelde Geschriften. Jilid III.
Badudu, J.S. 1983. Pelak-Pelik Bahasa Indonesia. Bandung: CV. Pustaka Prima
Chaer, A. 2002. Lingusitik. Bandung: Angkasa.
_, 1994. Linguistik Umum. Bandung: Angkasa
Harsono, 2009 Pengelolaan Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa Daerah (Studi Kasus Di Dua SMP Negeri Kota Surakarta) Artikel Explansi Vol 4
Ibrahim dan Karyadi. 1996. Pengembangan Paket Pembelajaran Muatan Lokal.Jakarta: Depdikbud.
Kembuan, dkk. 1993. Struktur Bahasa Tontemboan. UNSRAT Manado
Keraf, Gorys. 1984. Tata Bahasa Indonesia. Ende Flores: Nusa Indah
Kridalaksana, H. 1986. Fungsi Bahasa dan Sikap Bahasa. Jakarta: PT Gramedia.
Kelas Kata Dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia.
Mackey, W.P. 1970. The Description of Bilingualism dalam Fishman 1970.
Mahsun, 2005. Metode Penelitian Bahasa. Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Mandang, F.H. dkk. 2000. Sistim Perulangan Bahasa Tontemboan di Minahasa. Proyek Penelitian Bahasa Indonesia dan Daerah Propinsi Sulawesi Utara. Manado.
Mulyana, 1982. Kaidah Bahasa Indonesia. Jakarta: Djambatan.
Ramlan, M. 1987. Morfologi sebagai Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: Karyono
Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: CV Karyono.
Samsuri. 1985. Analisis Bahasa. Jakarta: Erlangga.
Sapir, Edward. 1949. Language. An Introduction to The Study of Brace Speech. New York: Harvest Book, Harcourt & World Inc.
Verhaar. 1988. Pengantar Linguistik. Jogyakarta: Gajah Mada University.
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2018 Tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, Dan Pengawas Sekolah Dengan
DOI: https://doi.org/10.36412/edupreneur.v4i2.3025
DOI (PDF): https://doi.org/10.36412/edupreneur.v4i2.3025.g1556
Refbacks
- There are currently no refbacks.