PEMANFAAATAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA PEMBUATAN BAKSO AYAMPETELUR AFKIR PADA IBU-IBU PKK LINGKUNGAN 8 KELURAHANMALALAYANG DUA KOTA MANADO

Ni Wayan Suriani(1), Alfrits Komansilan(2),


(1) Universitas Negeri Manado
(2) Universitas Negeri Manado
Corresponding Author

Abstract



Kebutuhan masyarakat perkotaan saat ini adalah tersedianya bahan makanan yang praktis, yaitu yang bersifat ready to cook (siap untuk dimasak) dan ready to eat (siap untuk dimakan). Ready to cook artinya hanya membutuhkan sedikit waktu untuk menyiapkan dan menghidangkannya. Daging ayam merupakan sumber protein berkualitas tinggi serta memiliki kandungan asam lemak yang lengkap. Hal ini disebabkan karena asam lemak komponen penyusunnya yang menyerupai komponen penyusun protein dalam tubuh manusia. Daging yang biasa dikonsumsi masyarakat tidak semuanya dipasarkan dalam bentuk segar, ada juga yang sudah dalam bentuk daging olahan. Proses pengolahan menggunakan panas paling banyak dilakukan dalam proses pengolahan daging. Perlakuan pemanasan dapat merusak asam-asam lemak bahan pangan hasil ternak yang mengakibatkan penurunan nilai gizi suatu protein. Bakso merupakan salah satu pangan tradisional asli Indonesia,  yang dibuat dari daging ayam, sapi atau ikan, tepung dan bumbu yang dibentuk menjadi seperti bola dan direbus.  Bakso merupakan salah satu pangan favorit dan dapat diterima disemua kalangan sosial di Indonesia, diproduksi secara besar-besaran oleh industri, dikemas secara vakum dan dijual dalam kondisi beku di swalayan. Bakso juga merupakan makanan khas dibeberapa negara dengan nama lokal yang berbeda seperti Bebola di Malaysia, Kung-Wan di Thailand, Koefte di Turki, Nem-nuong di Vietnam, Kofta di India, Konigseberger klopse  di Jerman dan Polpette di Italia.


Keywords


Pelatihan, Bakso, Ayam petelur afkir, Ibu-ibu PKK.

References


Daniati, T. 2005. Pembuatan Bakso Ikan Cucut dengan Bahan Tambahan Jenis

Tepung yang Berbeda.Tugas akhir.Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi.

Fakultas Teknik. Universitas Negeri Semarang. Semarang.

Fadlan, F. 2001. Mempelajari Pengaruh Bahan Pengisi dan Bahan Makanan. Tambahan terhadap Mutu Fisik dan Organoleptik Bakso Sapi. Skripsi.

Kusnadi, D. C., V. P. Bintoro dan A. N. Al-Baarri. 2012. Daya Ikat Air, Tingkat

Kekenyalan dan Kadar Protein pada Bakso Kombinasi Daging Sapi dan

Daging Kelinci. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan. 1 (2): 28. Semarang.

Singgih Wibowo. 2002. Membuat 50 Jenis Bakso Sehat & Enak. Penebar Swadaya. Jakarta

Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 01-3818-2014. Tentang bakso daging. Jakarta

Sujana, W. 2001.Pengawetan Bakso Daging Sapi dengan Bahan Aditif Kimia

pada Penyimpanan Suhu Kamar.Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian.

Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Viani, D.H. 2017. Karakteristik Fisik dan Mutu Hedonik Biskuit Hasil Substitusi

Tepung Terigu dengan Tepung Pati Koro Pedang.Skripsi. Program Studi S-1

Teknologi Pangan. Fakultas Peternakan dan Pertanian. Universitas

Diponegoro. Semarang.

Winarno, F.G. 1997. Cita Rasa Pada Suatu Makanan Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.


Full Text: PDF

Article Metrics

Abstract View : 148 times
PDF Download : 0 times

DOI: 10.36412/abdimas.v14i3.3204

DOI (PDF): https://doi.org/10.36412/abdimas.v14i3.3204.g1647

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 ABDIMAS: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.